Javascript Tree Menu by Deluxe-Tree.com Sholeh Note's: Materi Kuliah : Sejarah Kebudayaan Indonesia

Materi Kuliah : Sejarah Kebudayaan Indonesia

Introduksi: Sejarah Kebudayaan Indonesia

A. Sejarah
  • Etimologi: Syajarah (Arab): pohon silsilah asaasa
  • Sejarah sebagai: peristiwa dan kisah
  • Cirinya: spasial, temporal, & fungsional
  • Model: evenementielle, coniuncturele, long-duree (ciri sejarah kebudayaan)
  • Mahzab sejarah: Annales (Bloch & Febvre) dan New Historian (James Harvey Robinson)

B. Kebudayaan

Pengertian
  • Pada umunya orang awam mengartikan kebudayaan secara sempit, seperti kebudayaan adalah hasil seni, keindahan, tari-tarian (dalam Pelly dan Menanti, 1994: 22).
  • Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. (Koentjaraningrat. 2003:72).
  • Menurut C. Wissler, C. Kluckhohn, A. Davis, A. Hoebel. Segala tindakan yang harus dibiasakan dengan belajar. (Koentjaraningrat. 2003:72).
  • Pandangan Sutan Takdir Alisjahbana: Manusia diciptakan kebudayaan dan hidup sepanjang sejarah dalam berbagai-bagai kebudayaan yang selalu mengalami perubahan (STA dalam Alfian 1985:143).
  • Budi sebagai sumber kebudayaan (STA dalam Alfian 1985:145).
  • Yang dinamakan kebudayaan itu adalah penjelmaan nilai-nilai. (STA dalam Alfian 1985:145).
  • Dalam pengertian sehari-hari, istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari. Akan tetapi apabila istilah kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu sosial, maka kesenian merupakan salah satu bagian saja dari kebudayaan (Soerjono Soekanto. 2004:172).
  • "Kebudayaan" dari kata Sanskerta Buddhayah, bentuk jamak dari Buddhi yang berarti "Budi" (Koentjaraningrat, 2003:73).
  • Menurut Bakker kata kebududayaan dari "Abhyudaya"
  • Sanskerta
  • Kata "Abhyudaya" menurut Sanskrit Dictionary (Macdonell, 1954): Hasil baik, kemajuan, kemakmuran yang serba lengkap.
  • Culture dari kata Latin colere ("mengolah". "mengerjakan"). Berhubungan dengan tanah atau bertani sama dengan "kebududayaan". berkembang menjadi "segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam". (Koentjaraningrat, 2003:74)

Wujud

J.J. Honingmann, tiga gejala kebudayaan, yakni: (dalam Koentjaraningrat, 2003:74)
  1. Ideas
  2. Activities
  3. Artifacts


Perkembangan alam pikir manusia (Van Peursen)
  • Tahapan Mitis, merupakan sikap manusia yang merasa dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib disekitarnya, yaitu kekuasaan dewa-dewa atau mitologi.
  • Tahapan Ontologis, merupakan sikap manusia yang tidak lagi hidup dalam kepungan kekuatan mitis, melainkan sudah secara bebas ingin meneliti segala hal dan kejadian.
  • Tahapan Fungsional, merupakan sikap berfikir yang tidak lagi menggunakan mitos, kepercayaan-kepercayaan, melainkan menggunakan pemikirian ilmiah.
===000===


Pengeruh Kebudayaan Cina di Indonesia

Awal Kedatangan Orang-Orang Cina di Nusantara
  • Orang-orang Cina berlayar ke Nusantara pada abad ke-5 hingga ke-7 Masehi.
  • Naskah-naskah kuno di Cina yang dibuat setelah abad ke-5 telah menyebut Jawa dengan nama She-Po.
  • Pada naskah-naskah kuno abad ke-7 hingga abad ke-9 muncul nama Ho-Ling atau He-Ling untuk kerajaan Kalingga di Jawa. Nama He-le-tan atau Ho-lo-tan untuk pelabuhan Eretan di sekitar Indramayu-Cirebob.
  • Pada naskah-naskah kuno abad ke-10 dan sesudahnya muncul nama Zha-Wa untuk menyebut Jawa.
  • Nama Sumatra muncul dengan sebutan Shi-Li-Foshi untuk menyebut Kerajaan Sriwijaya.

Masa Majapahit dan Kerajaan-Kerajaan Islam
  • Abad ke-15 dengan adanya ekspedisi pelayaran Cheng Ho terjalin hubungan diplomatik antara Dinasti Ming di Cina dengan Majapahit.
  • Sejak abad ke-15 semakin banyak orang-orang Cina yang menetap di Nusantara.
  • Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara pada abad ke-15 hingga ke-17 mempunyai hubungan dagang dengan kerajaan atau dinasti-dinasti yang berkuasa di Cina.

Imigran Cina di Nusantara

Orang-orang Cina yang menetap di Nusantara pada awalnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Orang-orang Cina Muslim dan Orang-orang Cina Konghucu
  • Orang Cina muslim yang datang sejak abad ke-15 kemudian hilang karena dapat berbaur, berakulturasi dengan pribumi.
  • Budaya mereka mulai muncul kembali pada abad ke ke-21 setelah makin banyaknya orang-orang Cina berpindah keyakinan memeluk Islam pada akhir abad ke-20.
Orang-orang Cina Konghucu dibedakan menjadi Cina Totok dan Cina Peranakan.
  • Cina Totok adalah orang-orang Cina yang berusaha mempertahankan adat-istiadat asli mereka dan juga mempertahankan keaslian ras mereka.
  • Cina Peranakan adalah orang-orang Cina yang kawin campur dengan pribumi dan keturunan Eropa. Biasanya mereka tidak lagi mempertahankan adat-istiadat mereka secara penuh. Pada masa kolonial banyak diantara mereka yang berpindah keyakinan dengan memeluk Kristen atau Katolik.

0 comments:

Posting Komentar